Social Icons

Pages

Sabtu, 15 Maret 2014

UKM Dupak Makmur Bersama

Sukses Berkat Makanan Berbahan Labu




Berasal dari kampung yang identik dengan lokalisasi tak membuat Nur Aini dkk mengurung diri. Mereka berinovasi membuat aneka kue unik nan lezat berbahan labu kuning. Kini, mereka bertekad merubah image Dupak Bangunsari, dari kampung lokalisasi menjadi kampung kreasi.  
           
Fikri Angga Reksa
Wartawan Radar Surabaya
Nur Aini (40) geregatan setiap kali mendengar label Dupak Bangunsari sebagai daerah lokalisasi. Ibu dua anak ini miris sekaligus sedih dengan image buruk yang melekat di kampungnya. Karena itu, pada tahun 2010 dia mulai mengumpulkan rekan-rekannya untuk merintis usaha kecil-kecilan bernama UKM Dupak Makmur Bersama. “Awal-awal kami cuma bikin kue basah biasa. Kalau dapat laba tidak kami ambil dulu tapi kami puter lagi,” terangnya di kediaman Jl Dupak Bangunsari IV/15,kemarin  (9/1).
Sekitar tahun 2011, barulah Nur Aini yang memiliki anggota berjumlah 10 orang memberanikan diri berinovasi. Mereka bereksperimen membuat kue brownies berbahan labu kuning. Dia memilih bahan labu kuning karena selain enak, juga belum ada pengusaha yang membuat kreasi kue berbahan labu. Tapi, sebelum menemukan resep yang pas seperti sekarang, Nur Aini mengaku harus menguji resepnya berkali-kali. “Saya mencobanya sampai banyak sekali. Hasilnya tetap banyak yang bantat. Tapi dari kegagalan itulah, kami mulai belajar menemukan resep yang pas,” ujanya.
Saat ini sudah banyak kreasi kue berbahan labu yang telah mereka pasarkan. Selain brownies waluh, mereka menyediakan cupcake waluh, muffin waluh, fruit pie, kroket mbote, brownies pisang dan masih banyak olahan dari bahan nonberas. Paling baru, mereka membuat kreasi kudapan khas Kota Pahlawan yaitu Lapis Surabaya waluh. Walaupun termasuk menu baru, lapis Surabaya ala UKM Dupak Bangunsari itu merebut juara ke II di ajang Awarding Lapis Surabaya dalam pergelaran Pahlawan Ekonomi 2013. “Kami sangat bersyukur bisa menang. Kemenangan itu semakin menujukkan bahwa Dupak Bangunsari bisa bangkit,” tukasnya.
Memang banyak perubahan yang dialami warga lewat UKM Dupak Bangunsari. Para anggota yang sebelumnya tidak punya penghasilan, kini bisa menjadi sandaran hidup rumah tangga. Bahkan, ada yang bisa memperbaiki rumah dan memperoleh penghidupan lebih layak.
Bukan hanya itu saja, UKM Dupak Bangunsari juga berkontribusi membina mantan Pekerja Seks Komersial (PSK). Dengan tangan terbuka, mereka menerima mantan PSK yang selama ini termarginalkan. Berbagai pelatihan untuk mantan PSK mereka giatkan bersama komunitas keagamaan sekitar. “2 diantara 10 anggota kami adalah mantan PSK. Kami selalu mensupport mereka karena memang niatnya baik,” imbuhnya. 
Selanjutnya, Nur Aini berangan bisa membangun outlet untuk UKM-nya yang akan diberi nama Rumah Waluh. Selama ini, dia mengaku kesulitan untuk mendisplay dan mempromosikan produknya. Sebagai ketua, dia aktif berkeliling door to door memperkenalkan produknya. Dia ingin bantuan gerai gratis yang diberikan Wali Kota di mal seluruh Surabaya sampai ke Bangunsari. “Kami memang jarang tersentuh bantuan dari Pemkot. Semoga saja tahun ini kami dapat outlet gratis itu,” harapnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Berita Kim

Sample Text

 
Blogger Templates