Social Icons

Pages

Featured Posts

Rabu, 26 Maret 2014

Satu Suara Membangun Kembali Kejayaan KBS

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, memiliki komitmen besar untuk mengembalikan kejayaan KBS seperti pada era 70-an. Namun, upaya mengembalikan kejayaan KBS sebagai lembaga yang berfungsi konservasi, rekreasi dan juga edukasi tersebut butuh dukungan dan partsipasi semua stakeholder. 

Surabaya, Nah, upaya Pemkot menggalang dukungan tersebut diwujudkan dalam seminar bertemakan "bersama membangun untuk kejayaan KBS" yang diselenggarakan di Graha Sawunggaling, Lantai 6 kantor Pemkot Surabaya, Rabu (26/3).

Seminar tersebut dihadiri kurang lebih 150 peserta yang berasal dari kedutaan dan konsul sejumlah negara, instansi vertikal di pusat maupun daerah seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim, elemen perwakilan masyarakat di daerah, pejabat dan satuan kerja perangkat daerah Kota Surabaya, perusahaan daerah, akademisi, perusahaan swasta di Surabaya serta pemerhati lingkungan. Ikut hadir pemerhati satwa Sinky Soewadji dan mantan pengurus KBS, Tjuk Sukiadi.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka seminar menyampaikan, digelarnya seminar ini menjadi penegas bahwa KBS merupakan milik warga Surabaya. Melalui seminar ini, ide-ide inovatif dari masyarakat yang merasa ikut memiliki KBS dan ingin punya andil dalam memperbaiki KBS, bisa muncul dan tertampung.

"Kami ingin KBS jaya seperti tahun 70-an di mana KBS menjadi kebun binatang terluas dan koleksi satwanya terlengkap di Asia Tenggara. Kami ingin kembalikan itu," tegas Walikota Risma.

Dijelaskan walikota, salah satu rencana Pemkot ke depan adalah memperluas KBS. Rencananya, lahan yang selama ini difungsikan sebagai tempat parkir, akan menjadi bagian perluasan dari KBS. Adapun lokasi parkir akan dipindah ke Terminal Joyoboyo yang berada di samping KBS. Nantinya, dari Terminal Joyoboyo juga akan dibangun tunnel yang dihubungkan dengan KBS.

"Tunnel itu nanti keluarnya di KBS. Itu masuk dalam perencanaan Angkutan Massal Cepat (AMC). Intinya nanti di KBS tidak ada parkir," jelas walikota.

Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga menegaskan, PDTS KBS tidak memiliki keinginan untuk menjadikan KBS sebagai alat untuk mencari keuntungan. Menurutnya, KBS tidak hanya memiliki fungsi rekreatif, tetapi juga untuk sarana pendidikan (edukasi). Sebab, bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, di Surabaya tidak ada lagi warga yang memelihara angsa atau binatang lainnya. Sehingga, di KBS-lah anak-anak Surabaya bisa belajar mengenali satwa tersebut. Termasuk juga sebagai tempat penelitian satwa.

"Saya paham begitu banyak sorotan kepada KBS, termasuk dari kalangan luar negeri. Dan saya yakin, kita bersama bisa mengembalikan kejayaan KBS. Sebab, keberadaan KBS menjadi indikasi apabila kota ini ramah lingkungan," sambung dia.

Hadir sebagai pembicara, Kepala BKSDA Jatim, Suyatno Sukandar yang menyampaikan paparan tentang kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan lembaga konservasi. Kemudian Wiwiek Insan Yuliano dari tim Universitas Airlangga yang memaparkan perihal kajian aspek lingkungan dan satwa KBS yang dilakukan pada akhir 2013. Lalu ada Direktur Utama PDTS KBS, Ratna Achjuningrum yang menyampaikan beberapa hal seperti tantangan KBS ke depannya.

Disampaikan Ratna, ketika PDTS menerima KBS, kondisinya sudah minus dalam artian ada banyak hal yang harus dibenahi. Dia mencontohkan, kondisi kandang satwa yang 90 persen rusak, ambruk dan becek. PDTS lantas melakukan beberapa aksi nyata seperti memperbaiki kandang, melakukan pengayaan kandang seperti habitat aslinya sehingga satwa bisa bermain, melakukan penghijauan dan penataan taman di KBS, memperbaiki fasilitas pengunjung, serta memberikan pelatihan kepada pegawai. PDTS juga membuka pintu bagi warga yang ingin ikut berpartipasi membangun KBS. 

"Kami masih membutuhkan banyak arahan untuk renovasi pembuatan kandang. Kami butuh bantuan para ahli hukum terkait kepemilikan aset," jelas Ratna.

Mendengar pernyataan Dirut PDTS KBS tersebut, peserta seminar yang hadir seperti Sinky dan Tjuk Sukiadi menyatakan siap membantu dan berada di belakang PDTS. Tjuk menceritakan bagaimana dirinya dulu melakukan iuran Rp 10 ribu per bulan demi KBS. Menurutnya, untuk memperbaiki KBS, diperlukan langkah besar. "Kalau kita cinta KBS, kita harus berpikir bagaimana melakukan sesuatu untuk KBS, bukan berpikir mendapatkan sesuatu dari KBS. Kalau ada orang yang ingin dapat sesuatu dari KBS, go to hell," ujar Tjuk Sukiadi.

Pada sesi kedua, hadir sebagai pembicara, pakar tata kota Johan Silas, pakar lingkungan Suparto Wijoyo dan Kusnoto dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Johan Silas membuka paparannya dengan kalimat menohok. Bahwa pada tahun 70-an dulu, orang berandai-andai kapan kota Surabaya akan bisa seperti KBS yang kala itu memang jadi idola. Namun, kondisi sekarang berlaku kebalikannya. "Yang terpenting, ke depan, KBS harus dikelola sebagai rumahnya hewan, bukan rumah pengurus atau pengunjung. Karena hewan ini yang selama 24 jam berada di sana," ujarnya.

Sementara Suparto Wijoyo mengapresiasi rencana re-design KBS yang disampaikan walikota yang menurutnya merupakan teleportase ke kondisi KBS di masa lalu. Dia juga menyoroti perlunya memperhatikan kesejahteraan karyawan, jadi bukan hanya satwa saja. "Misalkan bagaimana kesejahteraan keluarga karyawan. Anak-anaknya apa bisa sekolah," ujarnya.

Di akhir seminar, Walikota Risma memberikan apresiasi kepada para sahabat satwa, yakni perusahaan-perusahaan yang selama ini ikut peduli dengan KBS. Sahabat satwa tersebut yakni Bank Mandiri, Telkomsel dan PT Bosowa. Setelah seminar, peserta lantas melakukan tinjauan langsung ke KBS.(sh86)

Mahasiswa MIT Pelajari Sistem Transportasi Surabaya

Komitmen Surabaya yang akan mengembangkan angkutan massal cepat (AMC) mendapat perhatian dari Massachusetts Intitute of Technology (MIT). Sebanyak 9 mahasiswa multinegara yang tengah menempuh pendidikan S-2 memutuskan untuk meneliti lebih dalam skema transportasi Kota Pahlawan. Selama seminggu, mereka bersama 3 dosen pendamping bakal menggali informasi seputar transportasi serta rencana pengembangannya di masa mendatang.

Surabaya - Menginjakkan kaki di Surabaya pada Minggu (23/3) dan harus meninggalkan metropolis pada Minggu (30/3), rombongan mahasiswa MIT menyadari mereka tidak punya banyak waktu. Pada Selasa (25/3), mereka mengunjungi balai kota guna menemui Walikota Tri Rismaharini. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan. Satu per satu, mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu. Dengan harapan, mereka mendapat data/informasi untuk melengkapi penelitian yang tengah disusun.

Prof. Dr. Ir. Johan Silas, dosen ITS yang juga turut mendampingi rombongan mengatakan bahwa pengamatan lebih difokuskan pada wilayah koridor utara-selatan yang rencananya akan dihubungkan trem. Para mahasiswa ingin melihat dampak dan kesulitan apa yang bakal terjadi seandainya trem itu sudah beroperasi. "Nah dengan hambatan seperti itu, kira-kira kota ini harus diapain? Itulah yang akan dibahas dalam penelitian mereka sehingga diharapkan ke depan daerah-daerah yang dilalui trem itu bisa bagus," katanya.

Akademisi kelahiran Samarinda itu menyatakan, mahasiswa MIT akan memprediksi kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan muncul serta memberikan masukan bagaimana cara mengantisipasinya. Menurut pendapat Johan Silas, hal tersebut jelas sangat menguntungkan Kota Surabaya. Masukan yang diberikan tentu akan sangat berguna bagi pengembangan transportasi massal.

Terlepas dari itu, Johas Silas menuturkan, Surabaya patut berbangga pasalnya MIT merupakan perguruan tinggi berbasis di Amerika Serikat (AS) yang memiliki reputasi global. Bisa berkuliah di sana, menurut dia, adalah impian seluruh mahasiswa utamanya yang berminat di jurusan teknik. "Perguruan tinggi top level dunia mau ke sini dan memberikan masukan itu kan luar biasa. Jarang sekali ada kota di Indonesia yang dipelajari oleh MIT," paparnya.

Sementara, walikota dalam kesempatan itu memaparkan tentang skema transportasi di Surabaya dari masa ke masa. Dijelaskan Risma, sejak dulu kawasan utara merupakan wilayah pelabuhan sedangkan agak ke arah tengah kota namun masih di wilayah utara terdapat kawasan kota tua. Pada masa lampau, aktivitas padat di Surabaya bertumpu di kedua kawasan tersebut. "Jalur utara-selatan sangat padat. Oleh karenanya, guna mengurai kepadatan tersebut, pola pembangunan lantas dikembangkan ke barat dan timur," katanya.

Saat ini Surabaya tengah berupaya mewujudkan AMC. Sebagai langkah persiapan, dalam waktu dekat akan dibangun sejumlah sub-terminal dan park and ride di beberapa titik. Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi pergantian antar moda saat AMC resmi beroperasi.

Risma menegaskan, park and ride bakal memainkan peran penting saat Surabaya memasuki era AMC. Masyarakat diharapkan tidak perlu jauh-jauh berkendara dengan kendaraan pribadi. Cukup 'menitipkan' kendaraannya ke park and ride terdekat lalu melanjutkan perjalanan dengan trem maupun monorel. Dengan demikian, pengguna AMC tidak perlu capek-capek mengemudi, apalagi kalau tujuannya jauh. Perjalanan pun dipastikan lancar karena AMC terhindar dari macet.

Di samping itu, keberadaan park and ride selaras dengan arah kebijakan pemkot di masa mendatang. Yakni, ke depan tidak boleh ada kendaraan yang parkir di tepi jalan. Lantas bagaimana dengan para konsumen toko-toko di pinggir jalan? Risma mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Justru dengan adanya park and ride ini, para pembeli bisa memarkir kendaraannya di titik terdekat dari toko. Dengan begitu, geliat ekonomi toko pinggir jalan tetap terjaga. "Ya tentu kebiasaan harus diubah dengan jalan kaki sedikit," imbuhnya.

Dikatakan mantan kepala Bappeko ini, konsep park and ride tidak hanya sebagai tempat parkir. Tapi, dalam gedungnya juga dapat dijumpai pasar tradisional, toko-toko kecil dan UKM yang terintegrasi dengan tempat parkir.(sh86)

Artikel Kesehatan

 Asap Rokok, Kayu Bakar dan Minyak Tanah Berisiko Sebabkan KNF

    Surabaya, eHealth. Kanker Nasofaring (KNF) adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab KNF, dikatakan oleh Prof. DR. dr. R. Sunaryadi Tejawinata, Sp. THT (K) dari RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Unair, disebabkan oleh adanya virus Epstein-barr. Lanjut ia katakan bahwa KNF terbanyak di dunia terdapat pada daerah […]

    Bila Terkena, Harus Jalani Transfusi Darah Seumur Hidup

    Surabaya, eHealth. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita Thalassemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang. Thalassemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk […

KIM MANTRA KREMBANGAN





Kelompok Informasi Masyarakat
MANTRA  (Amanah dan Sejahterah)
KEC. KREMBANGAN




 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman, dimana segala macam informasi baik berita maupun informasi publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan ke semua itu bisa didapatkan dimedia internet yang di dukung oleh progam pemerintah Kota Surabaya  yang memberikan fasilitas free Wifi di tiap-tiap RW di seluruh wilayah Surabaya, maka oleh sebab itu perlunya di setiap kecamatan, kota / kabupaten perlu dibentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Dalam hal ini KIM Krembangan dibentuk  sebagai wahana informasi dan komunikasi antara anggota masyarakat Kecamatan Krembangan dengan pemerintah atau sebaliknya, untuk mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik, serta sarana peningkatan pemberdayaan masyarakat dibidang informasi oleh lembaga atau kelompok.

KIM Krembangan adalah Lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat yang berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai kebutuhannya terletak di Kecamatan/perkotaan  beranggotakan 3 (tiga) sampai 30 (tiga puluh) orang dapat terdiri dari remaja, orang dewasa/tua, laki-laki atau perempuan, Pelajar atau mahasiswa, wiraswasta, dll
AZAS :
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Krembangan  berazaskan Pancasila dengan bercirikan kebersamaan, kebermaknaan, kemandirian dan kegotongroyongan

DASAR :
1.      Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 F
2.      GBHN tahun 2004
3.      Undang-undang nomor 32 tahun 2004
4.      Peraturan Pemerintah Daerah no 25 tahun 2002
5.      SK Walikota Surabaya Nomor : 188.45/172/436.1.2/2005


Kampung Batik


KIM KREMBANGAN: Kegiatan membatik ibu pkk dikampung batik RW 4 kelurahan Dupak kecamatan krembangan





Hasil karya ibu ibu membatik dikampung batik kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan
 

Sample text

Sample Text

Berita Kim

Sample Text

 
Blogger Templates