Social Icons

Pages

Sabtu, 15 Maret 2014

Kampung Tas Gadukan Surabaya

KAMPUNG TAS di GADUKAN SURABAYA

tas ut
WARTA METROPOLIS SURABAYA : Di-era modern ini, barang yang memiliki kualitas bagus dengan harga murah adalah buruan utama khususnya bagi kalangan masyarakat terutama di Surabaya. Seperti halnya tas, pasti setiap orang membutuhkannya. Tak perlu kebingungan, karena di Surabaya terdapat sebuah kampung yang diberi nama Kampung Tas. IMG_2314Kampung yang merupakan salah satu kampung unggulan UKM ( Usaha Kecil Menengah ) Surabaya tersebut terletak di kawasan Jl. Gadukan Baru, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jawa Timur. Menurut salah satu pengrajin di kampung tersebut, Yugi Sugianto “Usaha pembuatan tas sudah dimulai sejak tahun 1975-an yang awalnya pengrajin tersebut bekerja pada pengusaha, namun setelah itu orangtuanya berinisiatif membuka usaha sendiri yang bertahan hingga sekarang kemudian di teruskannya “ jelasnya. Pada awalnya hanya terdapat sekitar 6-10 orang pengrajin tas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta permintaan dari pasar, kini jumlah pengrajin sudah mencapai hingga sekitar 60 lebih pengrajin. Kampung unggulan tersebut memproduksi berbagai jenis tas seperti halnya tas wanita (fashion), tas sekolah, tas laptop dan tas seminar dengan variasi harga mulai dari 25.000,- hingga 50.000,- dengan kapasitas produksi 11.400 lusin / bulan (pada akhir tahun 2011).  IMG_2318 
Hasil produksi tas kampung tersebut bukan hanya dipasarkan di Surabaya seperti di PGS dan ITC , namun adapula yang dipasarkan hingga ke luar pulau seperti ke kota Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin dan Makassar. Dalam Kegiatan pemasaran produk tas yang . Bahan yang digunakan untuk membuat tas berasal dari sintetis imitasi kulit yang didatangkan langsung dari Jakarta. Menurut salah satu pengelola “ kita juga pernah mendapatkan bantuan dari Desperdagin dalam bentuk mesin jahit, jadi itu juga sangat membatu kami dalam hal produksi “ jelasnya. “ kampung kami juga pernah mendapatkan penghargaan Adi Cipta Karya Nugraha “ tambahnya. Dalam upaya mengenalkan produk ke masyarakat, kelompok UKM dari kampung tersebut melakukan berbagai cara seperti melalui personal selling dan partisipasi melalui beberapa pameran serta instansi-instansi seperti Disperdagin Surabaya, beberapa outlet di Hi- Tech Mall, Dharma Wanita Pengadilan Tinggi di Surabaya serta Surabaya Great Expo.   Namun, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para pengrajin di kawasan tersebut seperti masalah dalam hal pemasaran karena kurangnya promosi sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui, serta persaingan harga dan juga persaingan pedagang yang kurang sehat. “ diharapkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih dalam hal pemasaran produk agar masyarakat lebih mengenal produk kami “  jelasnya./pul-bud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Berita Kim

Sample Text

 
Blogger Templates